Perbedaan Perimenopause, Menopause, dan Postmenopause
Menopause dapat menyebabkan beberapa
perubahan pada tubuh. Gejala – gejala ini disebabkan karena berkurangnya
produksi hormon estrogen dan progesteron di dalam ovarium. Gejala yang paling
sering dirasakan ialah rasa kepanasan, peningkatan berat badan, dan keringnya vagina.
Pada beberapa kasus dapat terjadi atrofi vagina akibat keringnya vagina. Hal
ini menyebabkan rasa tidak nyaman hingga nyeri pada saat berhubungan seksual.
Menopause dapat juga meningkatkan risiko
osteoporosis. Kondisi ini menyebabkan Anda memerlukan terapi medis.
Perimenopause merupakan stase awal pada
proses terjadinya menopause, dan dapat terjadi dalam 8 hingga 10 tahun lebih
awal sebelum terjadinya menopause. Sedangkan postmenopause merupakan stase
setelah terjadinya menopause.
Menopause alami terjadi bukan karena
proses operasi, ataupun kondisi kesehatan tertentu, dan merupakan suatu proses
alami akibat penuaan. Seiring bertambahnya usia, siklus reproduksi akan
melambat dan pada akhirnya akan terhenti. Siklus reproduksi dimulai saat
pubertas, dan terus menerus berfungsi setelahnya. Saat mendekati menopause,
hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium akan berkurang. Ketika hal ini
terjadi, siklus menstruasi akan berubah. Menstruasi dapat menjadi tidak teratur
hingga akhirnya terhenti. Beberapa perubahan fisik juga dapat terjadi
dikarenakan tubuh beradaptasi dengan perubahan kadar hormon ini. Gejala yang
Anda alami saat masa menopause (perimenopause, menopause, dan postmenopause)
seluruhnya merupakan akibat penyesuaian tubuh terhadap perubahan – perubahan
tersebut.
Ovarium merupakan kelenjar reproduksi
yang menyimpan sel telur, dan melepaskannya ke organ yang dinamakan tuba
fallopi. Ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron,
dan juga testosteron. Secara bersamaan, estrogen dan progesteron bekerja
mengontrol menstruasi. Estrogen juga berperan dalam penggunaan kalsium di dalam
tubuh dan juga mengontrol level kolesterol di dalam darah. Saat mendekati
menopause, ovarium tidak lagi melepaskan sel telur ke tuba fallopi, dan Anda akan
mengalami akhir menstruasi.
Menopause alami merupakan akhir
menstruasi yang bukan disebabkan karena terapi medis maupun kondisi kesehatan
tertentu. Terdapat 3 fase yang terjadi, yaitu:
- Perimenopause atau transisi menopause
Perimenopause terjadi 8 hingga 10 tahun lebih awal sebelum terjadi menopause, ketika ovarium mulai memproduksi lebih sedikit estrogen secara gradual. Umumnya dimulai saat wanita berusia 40 tahun, namun juga dapat terjadi lebih awal. Perimenopause akan bertahan hingga terjadi menopause, saat dimana ovarium benar – benar berhenti melepaskan sel telur. Pada satu hingga dua tahun terakhir masa perimenopause, kecepatan turunnya kadar estrogen akan semakin bertambah. Pada saat inilah, wanita umumnya mengalami gejala menopause. Pada saat ini, wanita masih mengalami menstruasi yang artinya masih berpotensi untuk hamil. - Menopause
Menopause merupakan saat dimana wanita sama sekali tidak mengalami menstruasi. Pada fase ini, ovarium berhenti melepaskan sel telur dan berhenti memproduksi estrogen. Menopause didiagnosis ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut – turut. - Postmenopause
Fase ini terjadi setelah fase menopause, yaitu apabila seorang wanita sudah melalui menopause, dimana tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan secara berturut – turut. Pada fase ini, gejala – gejala yang dialami misalnya sering merasa kepanasan dapat hilang. Namun pada beberapa kasus, gejala menopause dapat bertahan lebih lama. Sebagai akibat dari menurunnya kadar estrogen, wanita pada fase postmenopause dapat berisiko tinggi terhadap beberapa masalah kesehatan misalnya osteoporosis dan penyakit jantung. Pepngobatan dengan terapi hormon disertai dengan perubahan gaya hidup dapat menurunkan risiko penyakit – penyakit tersebut.
Oleh: dr. Madelina Serenita
https://www.bookingdokter.com/article/perbedaan-perimenopause-menopause-dan-postmenopause
Komentar
Posting Komentar